Jalinan Media– Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melakukan kegiatan Rapat Koosrdinasi Revitalisasi Bahasa Darah (RBD) dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta lembaga lain di Provinsi Bengkulu pada Selasa, (14/3) di Aula Hotel Santika, Bengkulu. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Bapak Hamka Sabri, M.Si. Pada kesempatan ini, hadir juga di Bengkulu Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Dr. M. Abdul Khak, M.Hum., yang mewakili Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Bapak Abdul Khak mengatakan bahwa kegiatan RBD ini akan menampilkan sesuatu yang berbeda dari kegiatan-kegiatan kebahasaan yang sebelumnya. Hal ini karena adanya korelasi antara kegiatan RBD dengan Merdeka Belajar (MB) yang juga sedang diprogramkan oleh Mas Menteri, Bapak Nadiem Makarim untuk para pelajar dan mahasiswa.
“Tujuan pelaksanaan RBD ini adalah menumbuhkan kembali minat generasi muda dalam menuturkan bahasa daerahnya. Salah satu caranya yang paling menarik adalah dengan mendesain bahasa daerah dalam sebuah pertujukan yang kekinian.” kata Abdul Khak.
Kemudian beliau melanjutkan bahwa upaya Kemendibudristek dalam kegiatan revitalisasi bahasa daerah sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar dalam mengimplementasikan RBD, yaitu siswa dapat memilih beberapa mata ajar yang sesuai dengan minat dan kesukaannya masing-masing. Misalnya mendongeng, membaca puisi, atau menulis cerita dalam bahasa daerahnya. Dengan segala bentuk aktivitas tersebut, harapannya dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga mereka terhadap bahasa daerahnya.
Kemudian, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberhasilan upaya revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Bengkulu ini tergantung kepada usaha para Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di sepuluh kabupaten/kota karena seyogianya yang paling mengerti kondisi bahasa daerah di tiap wilayah tersebut adalah pemeritah daerahnya sendiri. Menurut Hamka, bahasa daerah di Bengkulu sudah mulai kritis karena pengaruh kemajuan teknologi dan pengunaan bahasa asing. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik program RBD ini. Salah satu dukungannya adalah dengan memperkenalkan bahasa daerah ke sekolah-sekolah. “Dengan bertambahnya jumlah penutur bahasa daerah maka turut menambah khasanah bangsa ini,” ujarnya.
Pada tahun 2023, program pelestarian dan pengembangan bahasa daerah mencakup Bahasa Rejang, Bahasa Enggano, dan Bahasa Bengkulu dialek Serawai yang ada di Bengkulu. Program ini menyasar kepada siswa SD dan SMP. “Program ini melibatkan generasi muda karena sifatnya wajib untuk mempertahankan Bahasa Ibu karena bahasa daerah mampu merekatkan tali persaudaraan,“ tutur Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Ibu Dwi Laily.
“Tiga bahasa besar di Provinsi Bengkulu yang menghadapi ancaman krisis dan harus segera dilakukan mitigasi. Tiga bahasa besar tersebut adalah bahasa Rejang, bahasa Enggano, dan bahasa Bengkulu (bahasa Melayu Tengah) yang terdiri atas sembilan variasi dialek.” imbuhnya.
Baca berita terkait:
https://bengkulu-info.com/pertahankan-eksistensi-bahasa-daerah-pemprov-bengkulu-dukung-revitalisasi/
https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/tiga-bahasa-daerah-bengkulu-masuk-pelajaran-sekolah/